Kamis, 12 Juni 2014

Topik 12 : Perspective on Psychotherapy


Topik 12 : Perspective on Psychotherapy

Learning out comes :

Siswa harus dapat menjelaskan beberapa tokoh di bawah ini, yaitu :
1. menjelaskan pemikiran dari Alfred Adler.
2. menjelaskan pemikiran dari Anna Freud.
3. menjelaskan pemikiran dari Fritz Perls.
4. menjelaskan pemikiran dari Viktor Frankl.
5. menjelaskan pemikiran dari Virgina Satir.


 1.     Alfred Adler ( 1870- 1937)

 Alfred Adler lahir di Rudolfsheim, Austria pada tanggal 7 Februari 1870 dan meninggal di Aberdeen, Skotlandia pada tanggal 28 Mei 1937. Pada masa kecilnya Adler sering sakit dan hampir meninggal di usia 5 tahun karena penyakit pneumonia. Adler menyelesaikan pendidikan dokternya pada tahun 1895 setelah itu pada tahun 1902 ia mulai secara ruti mengikuti pertemuan mingguan dengan Freud. Adler adalah pengikut pertama dari Sigmund Freud. IMereka bertemu pada tahun 1899, tetapi hal ini tidak berlangsung sangat lama. Adler mulai mengkritik Freud secara terbuka terutama teori Freud mengenai Libido (seksualitas), akhirnya pada tahun 1911 mereka terpecah. Karena Adler merupakan pembicara yang cerdas,dinamis, karismatik dan menarik perhatian banyak orang  sehingga Adler mempunyai kelompok pengikut sendiri. lalu, pada tahun 1934 ia menjadi penduduk tetap di Amerika dan mengajar di banyak tempat, mengajar di Sekolah Tinggi Kedokteran Long Island. Dan pada tahun 1937 ia meninggal ketika melakukan perjalanan ke Eropa sebagai pembicara karena serangan jantung.

Adler merupakan pelopor dari psikologi Individual. psikologi individual Adler merupakan sebuah alternatif dari pandangan-pandangan Freud dan masih dalam model psikoanalitiknya Freud. ia mengatakan bahwa  “organ inferiority”  pada setiap orang tidaklah sama, karena itu setiap manusia tidaklah sama dalam menkompensasi rasa inferioritynya. Dalam “organ inferiority” fungsi tujuan dari sebuah perilaku manusia dalam pencapaian kesempurnaan itu sangat penting. Adler juga disebut sebagai psikologis yang sosiologistis, karena menurut Adler watak seseorang itu ditentukan pula oleh hubungannya dengan masyarakat. Walaupun demikian Adler lebih menawarkan suatu pandangan tentang aktivitas manusia secara umum ketika manusia dilahirkan ia memiliki rasa inferior karena lingkungannya lebih kuat dan cerdas. Tetapi, karena rasa inferior atau rendah diri tersebut, manusia selalu mempunyai motivasi atau dorongan untuk mendekatkannya pada kesempurnaan atau ke idealisannya, dan juga sebagai bentuk kompensasi untuk memenuhi kesempurnaannya. Motivasi bagi adler adalah tarikan positif dari manusia untuk merubah diri dan menjadi superioritas.
Psikologi individual Adler yang bersifat personalistik ini merupakan pandangan holistic dari kepribadian yang menekankan kebutuhan akan keutuhan diri, kesempurnaan, dan tujuan khusus. Keutuhan kepribadian itu di dapat sebagai hasil upaya-upaya seseorang untuk mencapai superioritas, apabila keutuhan kepribadian itu telah berhasil dicapai, hal itu dapat dilihat sebagai fenomena-fenomena psikis yang benar-benar berasal dari kekuatan unik pada individu. Bagi Adler, tingkah laku manusia saat ini adalah sebagai upaya dalam pencapaian kesempurnaan dimasa depan karena manusia selalu melakukan kompensasi untuk mencapai kesempurnaannya. Menurut Adler, kompensasi yang dilakukan oleh individu-individu itu tidak selalu berhasil. Pada beberapa individu, rasa rendah diri bisa meningkat menjadi “inferiority complex”, dalam hal ini biasanya individu melakukan over compensation dalam melakukan kompensasi. Hal ini yang juga membedakannya dari Freud, Freud berkata bahwa segala sesuatu yang terjadi di masa lalu adalah sebagai pembentuk siapa dan bagaimana orang itu di masa kini.
Anak-anak dan orang dewasa dengan kepribadian yang sehat dan seimbang akan bertambah keyakinan atau percaya dirinya setiap kali mereka merasa mampu untuk memenuhi tujuan externalnya, dan membuat kepercayaan dirinya meningkat. Namun demikian, individu yang tidak memiliki kepribadian yang tidak seimbang, keberhasilan tidak mengurangi rasa inferioritynya, sehingga membuat perasaan inferioritynya itu menjadi complex (inferiority complex) meningkat.

Every child feels inferior because stronger,smarter people surround them.

Inferiority motives them to try to do and achieve things.

In a balanced psyce,success relieves feelings of inferiority…
In an unbalanced psyche, success doesn’t relieve feelings of inferiority…

…and confidence develops.
…and an inferiority complex develops.

Aliran:

Adler adalah tokoh dari Psikologi individual.

Referensi :

Sarwono, Sarlito W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. 3rd Edition.  BULAN.  Jakarta. 

Brennan, James F. (2006). Sejarah dan Sistem Psikologi. 6th Edition. RAJAP. Depok.

Collin, chaterine; Benson Nigel; Ginsburg Joannah; Grand Voula; Lazyan, Merrin; Weeks, Marcus.. (2011). The Psychology Book. 1st edition. Dorling Kindersley. London.


2. Anna Freud (1895-1982)


Anna Freud adalah putrid dari Sigmund Freud dan anak terakhir dari 6 bersaudara. Anna lahir di Wina pada tanggal 3 desember 1895. Anna berbeda dari kakak-kakaknya, ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayahnya (Sigmund Freud). Ia adalah seorang psikolog dengan aliran yang sama dengan ayahnya yaitu psikoanalitik. Pada tahun 1912 ia lulus dari pendidikannya, dan pada tahun 1918 ia menjalani psikoanalisisnya dengan ayahnya dan pada tahun 1922 ia diterima sebagai anggota kongres psikoanalitik internasional. pada tahun 1927-1934 ia mengepalai asosiasi psikoanalitik internasional dan terus mengembangkan praktek analisis anak. ia juga menerima banyak gelar doctor kehormatan di beberapa universitas di Amerika. Setelah ia meninggal pada tahun 1982 di London, rumahnya dijadikan sebagai museum Freud.
Freud (ayah Anna) menjelaskan hal yang serupa yang berhubungan dengan alam bawah sadar manusia, dan itu terdiri dari 3 bagian, yaitu : id,ego, dan superego. Id itu seperti hasrat untuk memenuhi keinginan sepenuhnya, hal ang dilakukan yang menghasilkan rasa yang menyenangkan seperti makan, kenyamanan, kehangatan, dan sex.
Superego, seperti hal nya penalaran moral manusia. Superego itu sebagai alat pertimbangan kita terhadap nilai-nilai yang berlaku di sekitar kita seperti ketetapan peraturan orangtua, masyarakat dan memberikan informasi apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang seharusnya tidak kita lakukan.
Dan yang terakhir adalah ego. Ego sebagai moderator perilaku kita. Ego juga sebagai pembuat keputusan yang menghasilkan keputusan secara dewasa, mengontrol dan menilai bagaimana kita harus bertindak, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak ( antara id dan superego).
Anna freud memperluas ide dari ayahnya Freud. Ia menitik beratkan pada pembentukan superego dan dampaknya terhadao ego. Ego memperhitungkan realitas dunia dan juga secara bersamaan terlibat dengan id dan diturunkan ke posisi yang rendah oleh superego. Superego berbicara melalui bahasa bersalah dan malu atau seperti diinternalisasikan oleh orangtua. Kita dapat mendengar superego secara jelas ketika kita menghadapi adanya pertentangan atau permusuhan(hostility) dengan ego.
Ego defense mechanism (mekanisme pertahanan ego),suara kritis dari super egomenyebabkan kecemasan, dan ini mengarah kepada Anna Freud, kita menggunakan pertahanan ego untuk berperan. Ini adalah berbagai metode yang digunakan untuk mencegah kecemasan dari kecemasan yang menjadi luar biasa. Freud menggambarkan banyak mekanisme pertahanan yang di gunakan, dari humor and sublimation ke denial dan displacement. Teori ini adalah untuk membuktikan banyaknya lapisan dalam terapi humanis dari abad ke 20.

Aliran :

Anna adalah psikolog dengan pendekatan psikoanalisis.

Referensi :

Collin, chaterine; Benson Nigel; Ginsburg Joannah; Grand Voula; Lazyan, Merrin; Weeks, Marcus.. (2011). The Psychology Book. 1st edition. Dorling Kindersley. London.

http://en.wikipedia.org/wiki/Anna_Freud diunduh pada tanggal 28 mei 2014


 3. Fritz Perls (1893-1970)


Frederick “ Fritz” Salomon Perls lahir di Berlin pada akhir abad ke 19. Ia mengambil pendidikan kedokteran  dan setelah menjalani waktu yang cepat di Jerman  selama Perang Dunia 1, ia mendapat gelar doktornya. Kemudian ia bekerja sebagai psikiatris, dan setelah itu ia menikah dengan seorang psikolog Laura Posner in 1930, llau melakukan emigrasi ke Afrika Selatan, dimana Fritz Perls dan istrinya mendirikan psychoanalytic institute. Karena mereka merasa kecewa dengan over intellectualism dari pendekatam psikoanalitik, mereka pindah ke New York City pada akhir tahun 1940-an, dan menjadi tenggelam dalam budaya yang berkembang pesat dari pemikiran yang maju. Di akhir 1960-an, Perls dan Posner berpisah dan Perls pindah ke California dimana ia terus mengubah lanskap psikoterapi. Ia meninggalkan Amerika Serikat untuk memulai sebuah pusat terapi di Kanada pada tahun 1969, namun meninggal satu tahun kemudian gagal jantung saat melakukan workshop.
            Gestalt therapy menggunakan keyakinan atas pengalaman, persepsi,dan tanggung jawab seseorang, keduanya untuk salah satu pemikiran dan perasaan, untuk membangun  perkembangan individu dalam bidang pembangunan kemampuan dari control internal. Perls menegaskan bahwa kita bisa mengontrol pengalaman dalam diri kita tanpa harus memperhatikan lingkungan sekitar kita.satu hal yang harus kita mengerti bahwa persepsi kita membentuk pengalaman kita, kita bisa melihat bagaimana peran yang kita perankan dan aksi yang kita gunakan sebagai alat yang selanjutnya bahwa kesadaran bisa kita gunakan sebagai alat untuk mengubah realitas dan juga kebenaran itu bisa diterima hanya jika kebenaran itu dapat di temukan sendiri.
Dalam pendekatan gestalt therapy ini mempunyai karakteristik yang hangat, mempunyai hubungan yang empatik antara terapis dan pasien. Dalam terapi ini, komponen penggunaan bahasa juga sangat penting. Kita menganggap atau kita mengandaikan semua yang terjadi di realita ini atas keputusan atau kehendak kita, bukan karena lingkungan yang membuat kita berperilaku tertentu. Seperti contoh “saya harus tinggalkan tempat ini” diubah menjadi “ saya ingin tinggalkan tempat ini” dan “saya tidak bias melakukannya” menjadi “ saya tidak ingin melakukannya”. Penggunaan bahasa seperti ini bisa membantu adanya rasa kepemilikan dalam diri. Asumsi dasar dari terapi ini ialah bahwa setiap individu dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam hidup.

People believe that their viewpoint of the world is the objective truth

But human experience is colored by the personal “lenses” through which we view it.

Because it is our perception that shapes our experience…

…it is possible to change our inner realities, and ultimately our external realities.
…we must discard the “given” values of society and family, and discover our own, true values.

We become aware that we are building our own world, or “truth”.

Truth can only be tolerated if you discover it yourself


Aliran :

Fritz Perls adalah tokoh psikologi dengan pendekatan terapi gestalt.

Referensi :

Collin, chaterine; Benson Nigel; Ginsburg Joannah; Grand Voula; Lazyan, Merrin; Weeks, Marcus.. (2011). The Psychology Book. 1st edition. Dorling Kindersley. London.






4. viktor Frankl ( 1905- 1997)


 Frank lahir di Wina Australia pada tanggal 26 maret 1905. Minatnya terhadap psikologi  muncul sejak ia masih muda. Untuk Ujian akhir Frank di SMA Frank menulis makalah psikologi dengan pemikiran filsafat. Pada tahun 1923, saat Frank lulus SMA ia langsung masuk Universitas WIna, Australia dengan pendidikan kedokteran dan mengambil spesialisasi dalam bidang psikiatri dan neurologi. Kemudian , dari tahun 1933-1937 ia memimpin sesuatu yang dinamakan “selbstmorderpavillon” atau yang dimaksud pavilion bunuh diri di Rumah Sakit Umum di WIna.
Pada tahun 1937-1940 ia melakukan praktik sendiri dengan praktik psikiatri. Pada tahun 1940-1942 ia memimpin sebuah departemen neurologi di Rumah Sakit Rotshchild, dan pada saat itu,itu adalah satu-satunya Rumah sakit yang tersisa di Wina yang diizinkan menerima pasien Yahudi.
Dalam bukunya “man’s seachr for meaning”ia menceritakan kisah kehidupannya sebagai  tahanan biasa secara objektif di dalam kamp konsentrasi  dari perspektif psikiater. Ia berusaha mencari makna kehidupan dimanapun keberadaannya sekalipun sekelam apapun kehidupannya.dan alas an untuk tetap hidup. Pada tahun 1946 ia ditunjuk untuk mengelola piloklinik neurologi di Wina dan ia bekerja disitu hingga tahun 1971.
Frankl adalah seorang tokoh psikologi yang terspesialisasi dalam pencegahan bunuh diri dan depression treatment. pada tahun 1942 ia,istrinya, saudara laki-lakiya dan orang tuanya ditempatkan dalam sebuah Kamp konsentrasi. Selama 3 tahun ia berjuang untuk bertahan hidup, dan akhirnya ia berhasil untuk bertahan hidup disana kecuali istri dan kedua orang tuanya yang tidak selamat karena dibunuh di kamp konsentrasi. Hal itu yang membuat ia menuliskan buku yang berjudul “ man’s search for meaning”. Dibuku tersebut ia menjelaskan bahwa manusia memiliki 2 kekuatan psikologis yang memungkinkan manusia untuk mengatasi kesulitannya, dan melewati situasi-situasi tersebut untuk melangkah maju dalam keadaan tersedih, terpuruk, dan keadaan penyiksaan pun mempunyai makna, setiap manusia mempunyai kekuatan untuk tetap bertahan hidup . Kekuatan ini, antara lain adalah kapasitas untuk membuat keputusan dan kebebasan dalam bertingkah laku. Frank juga menjelaskan bahwa manusia bukanlah bentukan lingkungan sepenuhnya melainkan,manusia mengijinkan lingkungan untuk membentuk dirinya.
Dari pengalamannnya bersama pasien-pasiennya, dia menyimpulkan bahwa manusia dapat mengambil makna dari setiap penderitaannya. Menurut Frankl makna adalah sesuatu yang kita temukan dan bukan yang kita ciptakan, dan kita harus menemukannya oleh diri kita sendiri. Kita dpt menemukannya melalui kehidupan khusunya dalam percintaan, menciptakan sesuatu dan cara kita untuk melihat sesuatu, hal inilah yang mendasarinya dalam pemikiran psikiatri yang dikembangkan Frank yaitu Logoterapi.


Aliran :

Viktor Frankl adalah tokoh dengan pendekatan logotherapy.
Referensi :

Collin, chaterine; Benson Nigel; Ginsburg Joannah; Grand Voula; Lazyan, Merrin; Weeks, Marcus.. (2011). The Psychology Book. 1st edition. Dorling Kindersley. London


 5. Virgina Satir(1916-1988)



Virgina Satir lahir pada tanggal 26 Juni 1916 di sebuah desa di Wisconsin, Amerika dan telah memutuskan bahwa dia ingin menjadi seorang detektif orang tua pada saat umurnya 6 tahun. Ia kehilangan pendengaran untuk 2 tahun karena sebuah penyakit, hal itu membantu untuk membuat penelitian komunikasi nonverbalnya. Dan memberi dia pengetahuan mengenai kesensitif-an dalam perilaku manusia. Ayahnya seorang pecandu alcohol dan dia telah mengetahui dengan baik dinamika dari perawatan yang harus diambil, cara menyalahkan, cara untuk menyenangkan yang terjadi disekitarnya selama masa kecilnya. Satir dilatih sebagai seorang guru tetapi ketertarikan dia pada masalah dari penghargaan diri pada anak membuatnya untuk mengambil pendidikn S2 di bagian social. Ia mengatur program pelatihan terapi keluarga resmi pertamanya di Amerika dan “ Satir model masih berpengaruh besar d psikologi individu dan organisasi. Ia biasa disebut sebagai “ibu dari terapi keluarga”dan ia meninggal pada tanggal 10 September 1988, di California, Amerika.
Virgina Satir mengakui pentingnya peran keluarga dalam pembentukan kepribadian, dan dapat terlihat dalam perbedaan antara kesehatan, fungsi keluarga,dan satu yang sudah tidak berfungsi. Dia sangat tertarik dalam peran yang mana individu cenderung untuk mengadopsi dalam rangka untuk mengkompensasi ketika dinamika kesehatan berbeda antar anggotra keluarga. Kehidupan keluarga yang sehat melibatkan terbuka, dan saling member perhatian, dan mengekspresikan hal positif, serta cinta antar anggota keluarga. Lebih dari beberapa terapi sebelumnya menekankan kekuatan akan kasih, pengasuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan atau harus disesuaikan.
Ketika anggota keluarga mengurangi kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan terbuka dan rasa sayang, Satir menyarankan bahwa “peran” kepribadian, cenderung muncul di tempat dari identitas asli. Satir mencatat 5 peran umum yang biasanya anggota keluarga tiru, khusunya ketika stress seperti, distractor, computer, leveler, blamer, placator. Distractor sebagai pembuat focus berpindah, computer sebagai individu yang memiliki hidup yang jauh dari kasih saying, leveler sebagai individu yang terbuka, jujur dan penghubung langsung, blamer sebagai individu yang suka membuat masalah atau menyalahkan, dan placatory sebagai individu yang suka meminta maaf dan memaafkan.
Hanya levelers yang mengatur kesehatan,posisi selaras, mempunyai perasaan yang mendalam, menyesuaikan komunikasi mereka dengan keluarganya. lainnya yang mengadopsi bermacam peran  karena penghargaan diri yang rendah menyebabkan mereka takut untuk mengeluarkan perasaan yang sebenarnya. Placator takut akan penolakan, blamers menyerang orang lain karena menyembunyikan perasaan yang tidak berguna, computers mengandalkan kecerdasan mereka untuk berhenti mengakui perasaan mereka dan distracters biasanya anak termuda dalam sebuah keluarga, percaya bahwa mereka akan hanya dicintai apabila mereka terlihat sebagai anak yang manis dan hangat. Peran mengadopsi ini mungkin diterima dalam sebuah fungsi keluarga, tetapi mereka dapat mengalahkan kemampuan setiap individu untuk menjadikan seseorang yang sejati di masa dewasa.

 We learn to react in certain ways to be members of our family


These reactions shape a role that we adopt, especially when under stress
           
This role may overwhelm our authentic self and be taken with us into adulthood

The family is the “factory” where people are made


Aliran :

Virginia Satir adalah tokoh dari pendekatan family therapy.

Referensi :

Collin, chaterine; Benson Nigel; Ginsburg Joannah; Grand Voula; Lazyan, Merrin; Weeks, Marcus.. (2011). The Psychology Book. 1st edition. Dorling Kindersley. London

Tidak ada komentar: